Nyantai di Desa Wisata Grogol Sleman

Soloraya Rent Car

upacara-tuk-sibedukAdem, ayem itulah yang akan Anda rasakan saat berkunjung ke Desa Wisata Grogol yang berlokasi di Dusun Grogol,desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Pemda Daerah Istimewa Yoyakarta. Tempat wisata ini merupakan lokasi yang sangat cocok bagi keluarga untuk melepas penat dari segala aktivitas harian.

Kekayaan alam berupa sawah, lokasi ziarah (petilasan Sunan Kalijaga), kuliner daerah, upacara-upacara adat hingga kesenian tradisional ada ditempat ini. Desa yang memiliki akses jalan beraspal ini berjarak sekitar 16,5 Km dari pusat Kota Yogyakarta, sehingga hanya memerlukan waktu 30 menit untuk mencapai tempat ini.

Sekretaris Desa Wisata Grogol Danang Cahyo Nugroho, mengatakan bahwa desa ini menggunakan tageline “Desa wisata budaya” yang berarti aktivitas budaya seperti upacara adat tahunan dan kehidupan budaya masyarakat didaerah tersebut masih dipegang kental baik oleh sesepuh maupun generasi penerusnya.

“Desa ini memiliki potensi budaya yang bagus dan siap pentas sewaktu-waktu seperti Keroncong, Cokekan, Karawitan, Seni Pedalangan, pembuatan wayang kulit, Sanggar Tarian Klasik, Ketoprak, dan Jatilan,” jelasnya.

Selain kesenian tradisional, tempat ini memiliki acara upacara per 35 hari sekali yang disebut Upacara Pamidangan (upacara adat untuk menghilangkan tolak bala dengan cara nadzar), “Upacara adat ini juga kami peringati secara besar namun berlangsung 1 tahun sekali pada hari Jumat Pahing, ” jelasnya. Ia juga mempersilakan bagi masyarakat boleh untuk mengikuti upacara Pamidangan ini secara terbuka.

Petilasan Sunan Kalijaga
Upacara Adat Pamidangan yang masih dilaksanakan tersebut menggunakan petilasan Sunan Kalijaga yang hingga kini juga masih terawat dengan baik. Menurut zubaidi, sesepuh Desa Wisata Grogol, menceritakan bahwa maqom itu dahulu berisi kuku dan rambut Sunan Kalijaga yang runtuh. “Setiap 35 hari itulah beberapa masyarakat yang masih mempercayai ritual tersebut menjalankan upacara Pamidangan,” jelasnya.

Dahulu, cungkup Petilasan Sunan Kalijaga ini dibangun oleh seorang sodagar asal Kotagede yang pernah bernadzar dilokasi tempat tersebut karena kuda kesayangannya tiba-tiba lumpuh tidak bisa berjalan disekitar petilasan. “Kemudian sodagar itu berjanji, suatu saat bila kudanya bisa sembuh seperti semula, ia akan membangun cungkup secara permanen,” cerita zubaidi kepada Tim Gudegnet. Oleh karena permintaannya terkabul, dan kuda tersebut bisa berjalan, akhirnya sodagar itu membangun cungkup tahun 1940-an.

Sendang Yuyu Kencono
Selain sawah yang terbentang luas, Desa Wisata Grogol juga memiliki kelebihan lain yaitu adanya mata air yang tak pernah surut dari waktu ke waktu. Kolam renang itu diberi nama Sendang Yuyu Kencono, menurut penuturan leluhur, tempat tersebut diyakini terdapat mahkota yuyu (kepiting sungai). untuk saat ini, lanjut Zubaidi, masyarakat yang mandi di kolam pemandian dan pancuran tersebut belum ditarik retribusi.

Ia mengatakan bahwa untuk menarik wisatawan di lokasi sendang ini, dibangun pula sarana “outbond”, “jalur tracking” serta dilengkapi pangung-panggung kecil untuk menyajikan kuliner khas setempat, pelatihan membatik dan “cokekan” (gamelan ringkas). Bagaimana? telah ada rencana untuk berkunjung ketempat tersebut?! selamat jalan-jalan ya travelista.

gudeg.net

Bagikan: